WELCOME TO MY BLOG

widgets

New Face Miss Henny's Blog

Mencoba penampilan baru :)

Who am i ?

I'am a teacher of Information Technology :P

Tik tok tik tok

Life is long journey, nothing to loose, but make your own personality is the important thing

Love yourself

Before think about others :)

Thursday, March 22, 2012

Trik Bikin Banner Animasi Flash di Blog

Hari ini saya diminta oleh teman guru untuk mengajari memasukkan flash ke blog. Yaaa trus saya harus putar otak gimana caranya... daaan setelah saya coba-coba dan sambil tanya 'simbahe' Internet, akhirnya saya temukan caranya...

Begini neh langkah-langkahna :

1. Kalo udah punya file swf-na, tinggal copy script (tanpa tanda ") berikut, lalu ganti bagian

http://www.itv-gear.com/bannerobatlapar.swf

dengan URL file banner Flash yang disimpan di web.



"http://www.itv-gear.com/bannerobatlapar.swf" quality="autohigh"  
allowscriptaccess="always" wmode="transparent" menu="false" loop="false" 
 type="application/x-shockwave-flash" 
 pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" align="middle" 
 height="160" width="300">

2. Paste ke sidebar/widget blog kamu.

3. Kalau di wordpress : Appereance , Widgets , Text

4. Kalau di blogger : Layout , Add a Gadget , HTML/JavaScript Add

5. Setelah disimpan, silahkan coba refresh halaman blog.

Nah, lain halnya kalo belum ada file flash alias swf na. Bisa bikin dulu file na pakai bannernow biar lebih cepat, nah kalo udah klik tombol download swf-na trus disimpan di komputer. Tunggu loading-na.... trus script di atas di-copy, dan berikutnya sama dengan langkah di atas.

Taraaaa... bisa khaan... ^__^

Sebenarnya saya sudah pernah mencoba di site lainnya untuk buat animasi, seperti yang jadi banner di blog saya, hanya saja tidak menggunakan file .swf.

Yah, semoga jelas dan bermanfaat :)

Friday, March 16, 2012

TUGAS LIBURAN KELAS CI

Masukkan tugas blog kamu dengan mengisi formulir berikut ini. Data wajib terkirim sebelum hari JUMAT, 23 MARET 2012.

Thanks,
Bu Heni P
Mapel TIK

* : WAJIB DIISI

Tuesday, March 13, 2012

Download Soal dan Kunci Ujian Praktek Kelas 8

Ini neh soal dan kunci jawaban ujian praktek kelas 8 semester 2 :




















Setelah berpikir semaleman bebarengan dengan tugas lainnya, akhirnya jadi juga soal ujian praktek kelas 8. Soal seperti ini dikerjakan dalam waktu 40 menit, dan hasilnya... okelah! walaupun ada yang mengecewakan karena lupa dengan rumusnya hohoho.... sabar sabar ya buuu...

Rumus kunci :
1. Mencari jumlah turis dewasa itu sangat mudah, yakni dengan mengurangkan jumlah turis anak dan dewasa dengan turis anak, atau "=D6-B6"
2. Mencari total biaya "=E6*C6", jadi jumlah turis dewasa harus dicari dulu sebelum menghitung total biaya
3. Jumlah "=sum(D6:D18)" dan "=sum(E6:E18)"
Jumlah terbesar "=max(D6:D18)" dan "=max(E6:E18)"
Jumlah terkecil "=min(D6:D18)" dan "=min(E6:E18)"
Median "=median(D6:D18)" dan "=median(E6:E18)"
Rata-rata "=average(D6:D18)" dan "=average(E6:E18)"
4. Banyaknya objek wisata "=count(B6:B18)"  (ini ni yang sering dilupakan...:( )
5. Jumlah turis asal Kediri "=countif(F6:F18;"KEDIRI") (sering pada lupa pake tanda petik " jadi hasilnya nol deh hufft... )

Yah semoga ujian berikutnya sukses semua ya anak-anak :)

Nonton TV Streaming

Asyik Nonton TV Streaming dulu awh..

Friday, March 9, 2012

Kisah Mengharukan yang Mungkin Tak Pernah DIsadari

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula sebaliknya. Waktu terus berlalu, anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.

Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih.
"Ayo ke sini bermain-main lagi denganku.", pinta pohon apel itu.
"Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi.", jawab anak lelaki itu.
"Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya."
Pohon apel itu menyahut,
"Duh, maaf aku pun tak punya uang, tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu."
Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi.", kata pohon apel.
"Aku tak punya waktu,", jawab anak lelaki itu.
"Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?".
"Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah, tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu.", kata pohon apel.
Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.


Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.
"Ayo bermain-main lagi denganku.", kata pohon apel.
"Aku sedih.", kata anak lelaki itu.
"Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?"
"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah."
Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.
"Maaf anakku", kata pohon apel itu.
"Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu."
"Tak apa, aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu.", jawab anak lelaki itu.
"Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat.", kata pohon apel.
"Sekarang aku juga sudah terlalu tua untuk itu.", jawab anak lelaki itu.
"Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini.", kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,", kata anak lelaki.
"Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu."
"Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang."
Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu pun sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

Pohon apel itu adalah orang tua kita.
Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita .